Dia... Lelakiku
Never mind, you're here anyway. Have some of my cookies, dear?

Rabu, 04 Februari 2009

Act #10




Lalu, siang itu, siang yang cerah, sedikit terik, ponselku berdering. Yah, masih berdering, karena ponsel tipe murah.

'Halo?'
'Halo, ini Rei ya?'
'Iya, dengan siapa saya bicara ya?'
'Hai, Rei. Gue Tomi. Boleh kenalan ga?'
'Tomi siapa ya?' dengan lugunya aku bertanya.
'Namaku Tomi. Aku tinggal di Surabaya. Kamu agak di pinggiran kota, kan? Umurku 26, tinggi 175, dan berat 63.'
'Eh..iya..mm..'
'Gimana kalo kita ketemu?'
'Mmm..' aku bimbang. Mana ada waktu untuk ketemuan? Mana ada waktu untuk yang beginian? Tapi ada rasa penasaran yang meledak-ledak di jantungku. Ada adrenalin yang terus memacu detak jantungku.
'Kapan..di mana?' akhirnya kata-kata itu keluar juga dari mulutku.
'Terserah. Hari ini mau? Di TP, mungkin?'
'Oke. Ntar kontak-kontakan aja ya..'
'Oke. See ya.'
'See ya.'
Klik! Suara telepon diputus. Kutatap ponselku lama-lama. Masih mencerna apa yang telah terjadi. Gila! Aku sedang apa sih tadi? Mendadak, rasanya wajahku memerah. Debar jantungku masih belum mau berhenti juga. Tapi..whatever happens, happens.

*

Kami janjian bertemu jam 4 siang; kebetulan hari ini memang aku tidak punya shift kerja di cafe. Aku tiba di TP jam 3, sejam lebih cepat. Dengan debar jantung yang serasa kian cepat setiap detiknya. Dengan rasa senewen yang kian membuncah. Dengan rasa gugup yang begitu membunuh.

Enam puluh menit yang terasa selamanya itu kemudian berakhir, begitu ponselku berdering dan kulihat namanya di layar. Detik ketika kuangkat, sambungan langsung diputuskan. Begitu seterusnya, dua atau tiga kali.

Keningku berkerut. Kupandangi sekelilingku. Tak ada yang mencurigakan. Lalu kutelepon balik. Dan telingaku menangkap suara ponsel berbunyi. Aku menoleh ke belakang. Kulihat lelaki itu, gelagapan. Pasti dia. Aku tersenyum.

'Yeah, I am so busted!' dia bersuara. Bas. Berat. Seksi.
'Well, hai!'

Sore itu kami habiskan berdua. Dari makan bersama sampai nonton bersama. Menyenangkan.

*

Jam sepuluh malam.
'Besok kuliah pagi? Kerja?'
Aku menggeleng. 'Besok tidak ada jadwal kuliah. Kerja mulai jam 10.'
'Oh. Mau nginap aja ga di tempatku?'
'Tapi aku ga bawa apa-apa.'
'Pake punya gue aja ntar.'
Aku dengan polos mengangguk. Belum menyadari bagaimana anak singa di hadapanku itu sudah menjelma menjadi singa betulan.
posted by Reis's at 22.40

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home