Dia... Lelakiku
Never mind, you're here anyway. Have some of my cookies, dear?

Rabu, 04 Februari 2009

Chapter 2




Act #7

Sinar matahari samar-samar menerobos jendela kamar. Menciptakan siluet-siluet silau yang menyengat mata. Sayup-sayup pula, suara jalanan yang hiruk datang menyapa telinga.

Aku sudah terjaga, walaupun sebenarnya masih mengantuk. Semalaman aku tak bisa terlelap. Kuusap mataku. Jam meja kecil di samping kasur menunjukkan hari masih pagi. Alarmku baru akan berbunyi sejam lagi.

Tapi aku sudah kehilangan seleraku untuk tidur...
Sesuatu di selangkanganku sedang mengeras. Heran. Baru juga tiga hari aku di sini. Belum juga benar-benar beradaptasi. Masih belum bisa terlelap dengan nyenyak. Eh, sekalinya terlelap malah bermimpi aneh. Mimpi tentang dia..

Dan hasilnya seperti ini. Aku.. ngaceng. Duh. Memang normal. Normal sekali.

Duh... seluruh tubuhku rasanya ikut memanas. Ikut bergejolak. Ikut memberontak.

Buru-buru aku melangkah ke kamar mandi. Melepas segalanya. Lalu mengguyur diriku berkali-kali. Dingin. Bulu kudukku sudah berdiri. Sama tegaknya mungkin dengan batangku di bawah sana, yang menolak untuk turun juga.

Apa boleh buat..........................................

Katanya, masturbasi baik untuk kesehatan prostat. Katanya, sekali-kali masturbasi itu perlu, karena toh, sperma yang berlebihan pasti akan terbuang juga.

Imajinasiku melayang ke langit ke-tujuh. Liar. Seperti petir yang berloncatan tanpa kendali di awan-awan. Gemuruhnya sampai ke seluruh raga. Membebaskan dopamine dan adrenalin.. Aku mengerang. Aku terengah.

Lalu, meletuslah seluruh nafsu itu. Bertransformasi menjadi cairan kental seputih susu. Tubuhku, bersimbah peluh. Tubuhku, bersimbah pejuh.

Dan semuanya kembali kosong. Kembali hening. Kembali nelangsa. Semua realita kembali terpampang, merenggut imajinasi paling liar sekalipun, lalu memasukkannya ke dalam kerangkeng.

Aku menarik napas lagi. Kuat-kuat. Dalam-dalam.
Lalu terbayang dia.. Tidak! Tidak! Kuraih lagi gayung. Kusiram kepalaku. Kusiram wajahku.
.
.
.
tapi bayangan itu belum mau pergi juga...

posted by Reis's at 22.23

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home