Dia... Lelakiku
Never mind, you're here anyway. Have some of my cookies, dear?

Rabu, 04 Februari 2009

Act #9




Tiga bulan berada di Surabaya, aku dan Reina mulai beradaptasi. Kadangkala memang ada sedikit kangen yang menyesak di dada, yang membuat kami begitu ingin menatap kembali langit Bali, merenangi lautnya, dan menyelami hiruk-pikuk pantai. Atau menengoki makam Papa-Mama. Namun, di sisi lain, kami juga sadar, itu hanya bagian dari masa lalu; yang hanya untuk dikenang, bukan justru menjadi pemberat langkah ke depan.

Aku menyibukkan diri bekerja part-time di sebuah cafe di dekat kos. Reina bekerja sebagai guru privat bagi anak-anak SD. Dengan demikian, kami hampir tidak mempergunakan uang sisa hasil penjualan rumah di Bali. Uang itu disimpan di Bank, sebagai cadangan untuk hal-hal yang bersifat gawat-darurat. Kami memang hidup pas-pasan, tetapi hidup itu sendiri memang tidak pernah mudah bagi kami sejak awalnya. Aku percaya, semua kesulitan ini justru akan menempa kami menjadi lebih baik lagi.

Kesibukan belajar untuk mempertahankan indeks prestasi demi beasiswa dan bekerja untuk menafkahi perut membuatku jarang terlihat di kampus. Biar begitu, aku punya seorang teman baik, yang berasal dari Jakarta. Namanya Chris. Darinya aku mengenal istilah 'gaydar'; katanya, dengan 'radar'-nya itulah dia berhasil mem'bau'iku.

Aku masih ingat, hari itu, sebulan setelah perkenalan kami, ia menghampiriku, dan bertanya langsung: 'Rei, jangan marah ya? Kamu.. binan ya?'
Waktu itu, jantungku hampir berhenti berdetak rasanya. Tapi aku mencoba tenang; 'Maksudmu..?'
'Masa ga ngerti istilah binan? Demen laki.'
Aku menelan ludah. Tak tahu bagaimana harus bersikap.
Lalu ia kembali bersuara, 'Tenang saja, aku juga koq.'

Sejak itu, kami menjadi lebih akrab. Akrab yang hanya berteman, lho, tak ada yang lebih. Lagipula, aku tak punya waktu untuk pacaran, apalagi ngeceng-in cowok. Terlebih, aku masih belum paham betul diriku ini. Dan lagi, aku tak pernah punya 'radar' segala. Bagiku, cukup aku yang berkutat dengan duniaku; aku tak mau menghabiskan waktu untuk menebak-nebak which one is which.
posted by Reis's at 22.35

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home