Dia... Lelakiku
Never mind, you're here anyway. Have some of my cookies, dear?

Rabu, 04 Februari 2009

Act #14




Malam ini, seminggu sudah aku menghabiskan malam-malamku bersamanya. Di pelukannya. Di belaiannya. Rasanya nyaman, dan membuncahkan semburat merah di wajahku.

"Terima kasih.."
Tomi berbisik. Lirih.

"Untuk apa?" Aku menengadah sedikit, mencari-cari wajahnya. Lalu mata kami beradu. Ia tersenyum. Aku membalas senyumannya.

"Menerima aku dalam hidupmu..."
Aku tersenyum lagi. Mengingat lagi kali pertama, 3 hari yang lalu, ia memintaku menjadi kekasihnya. Ia yang begitu canggung dan gugup waktu itu. Dan jawabanku segera mengubah semua itu menjadi luapan kegembiraan yang sederhana; sebuah senyum yang paling indah, yang pernah kulihat mengembang di bibirnya. Perlukah terima kasih untuk sesuatu yang seperti ini?

Malam kian larut. Kian sepi. Hanya suara motor yang lewat sesekali, membelah keheningan.
Di bawah selimut, kami saling berpelukan. Meski telanjang, tak terasa dingin sama sekali. Yang ada hanya hangat. Hangat yang membelai, dan memabukkan. Kukecup dadanya yang bidang. Alangkah nyamannya, bila pagi tak perlu datang... bisa selamanya seperti ini...
posted by Reis's at 23.13

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home